Entri Populer

Rabu, 24 November 2010

sastra

Setahun dua tahun aku meracuni diri.
Tenggelam dlm khayalan..
Terperosok ke dlm lembah kenistaan..
Aku bosan.Jengah menantikan satu jawabn..
Larut dlm angan yang kosong.
Ku lihat waktu terus berlari mengejar misi..
Suatu hari nanti ku harus bisa mengejar jati diri..
Nestapa dlm hayat hingga sekarat menari di atas jelaga.
Berkalang duka..
tanpa ku sadari kini telah sampai di penghujung usia..
Asaku hilang melayang.
Waktuku berlari.
Terbang melayang membubung tinggi.
Dlm sanubari⌐tak jua kupahami.
arti perjalanan ini.
Kupandangi jalanan berduri .
0kt.10.
Di lembah dosa⌐
aku trjath dan terjatuh.⌐
mencoba merangkak naik⌐
terjatuh lagi di lembah yg sama.
Lemahnya diriku terkubur dlm nista.
Terluka berkalang noda.⌐
sekotor debu basah..⌐
okt.10.⌐⌐
Asaku mengendur⌐
tlah ku lalui buln demi bulan tahun demi tahun.
api tak jua ku temukan arti hidup.
Mimpi2⌐itu spt angn lalu.
Datang kemudian menghilang.
Kusaksikan seraut wajah usang.
Memagut cakrawala pagi.
Terbias sepi di sanubari.
Memgambg di tengh2 lavtan.⌐⌐
okt.10.⌐⌐
Semenit yg lalu⌐
kau menertawakanku.⌐
berjingkrak-jingkrak⌐
menghiburku⌐
kini tanpa satu sebabpun kau tiba-tiba pergi⌐
utk selama-lamanya.⌐
setelah engkau tiada⌐
baru terasa⌐remuk redam⌐
ku coba terima⌐
kan ku coba merangkai⌐
serpihan asa yg berserak.
Ku bangun sebuah mozaik ⌐
dari celah-celah senyummu⌐
yg tersisa.⌐
arti hadirmu dlm diri⌐
tersimpan berjuta makna.⌐
kau yg buatku berdiri⌐
kini roboh tanpa⌐ada angn dan hujan.⌐
kini telah kau tapaki perjalanan barumu dan aku hanya bsa berdiri⌐
menatap garang atas kepergianmu.⌐
nov.10.⌐⌐
Kenapa kita harus bertemu⌐
dan harus pula berpisah⌐⌐
sekian tahun kita membagi tangis dan tawa⌐
merangkai asa⌐
tuk raih cita⌐
kini semua telah tercapai⌐
lalu bermuara pd perpisahan.⌐
deru deram hujan tangs di kalbu⌐
tak kuasa ku tambt..Kau telah meracuni jiwaku.⌐
nov.10.⌐⌐
Antara semarg dan jkt.⌐
di dlm kereta.⌐
jenuh berlabuh⌐
berjejal diantara kerumunan.⌐
berdiri kaku berselimut wangi aroma keringt. ⌐
keringt membasahi sekujur badan tak terperikan⌐
tanpa peduli ku hars bertahan.Antara ⌐angn dan badai.⌐
sept.10.⌐⌐
entah sampai kapan⌐
ku harus menunda⌐
lengah oleh waktu ⌐
resah tak berjibaku⌐
meretas jalan yg tak kunjung usai⌐
merajut angan yg tak pernah pasti⌐
sampai kapan⌐mimpi-mimpi itu harus ku gantung⌐
di atas cakrawala⌐
di bawah petala langit⌐
tersadar olehku⌐tanpa gerak tangan ⌐
kutakkan pernah tahu⌐
dimana kukan bersandar.⌐⌐
sepuluh tahun yg lalu⌐kulihat kau seanggun kupu-kupu⌐
seremah sutera yang berselimut kehangatan⌐sebening embun di waktu fajar⌐seiring waktu berlari⌐
kau ikuti jejaknya⌐
yang fana penuh fatamorgana⌐
lalu kini dirimu berubah⌐
seliar macan kau telanjang⌐
setajam elang kau menerkam⌐
aku ngilu menatapmu⌐
nyeri di hati sebah di dada⌐
untuk apa sedu sedanmu itu⌐
jika hanya sementara⌐
awal nov.2010.⌐
jakarta yang⌐keras⌐angkuh⌐pongah⌐
dan pengap itu⌐
cobalah engkau tahlukkan dg ⌐
pedang malammu⌐
tak semudah berbalik memang⌐tapi dengan kekuatan⌐lautan samudra luas layaknya danau sejengkal⌐kokohnya gunung yg tinggi laksana gundukan sekepal⌐dan kaupun bisa seberangi sungai yang deras dan dalam sedalam lautan itu⌐meski tak berkaki.⌐pert.nov.10.⌐ia datang lalu kemudian pergi⌐laksana angin lalu⌐yang terkadang sejuk⌐dan kadang seperti menghempas⌐seperti aroma wangi yang pelan⌐menghilang begitu saja⌐ia semakin dingin⌐sedingin salju⌐kadang ia memamerkan gigi-giginya⌐yang ganjil itu⌐dan waktupun terus berjalan ⌐aku dan dia⌐harus terpisah⌐di lain waktu⌐ia sok sibuk⌐sesibuk bangau karatan..⌐sok nggak tau.⌐dan akupun⌐bingung di buatnya⌐manakala hari mulai petang⌐kupun bersarang⌐dan ia⌐masih berkutat dg dunianya.⌐cuexx⌐n⌐betoxx.⌐ia pergi dan terasa⌐di jiwa⌐kosong⌐remuk redam⌐tinggalkan⌐penyesalan⌐kerinduan menghadang⌐arti hadir⌐dan pergi⌐sesakkan dada⌐ku mulai rasa⌐tawamu hadir⌐di setiap waktu⌐bayangmu ikutiku⌐di setiap detik, berdenyut⌐senyummu bergelayut⌐di mataku⌐kenapa kita tak bersama⌐tertawa diantara⌐pusaran waktu⌐yang tak pernah jemu⌐menangis di keheningn malam⌐meratapi satu kesalahan⌐dan kaupun tertahan⌐di tetes-tetes terakhir⌐air mata yang bening.⌐mengering lalu hening⌐dan hanyut⌐di kesendirian⌐tanpa bosan⌐aku terpaku⌐disini⌐di tempatmu mematung⌐mengulang memory⌐di celah-celah bebatuan⌐yang dingin oleh gemericik air⌐ku coba seperti mu⌐yang gagu membisu⌐lalu tersenyum menawan⌐dan tergurat⌐beribu kebahagiaan yang⌐tak pernah tumbang..⌐tanpa dirimu disisi⌐ku sendiri lagi⌐tawa yang membahana itu⌐akan semakin usang⌐namun canda dan getar asmara itu⌐ tidak akan terlupakan⌐kau telah mengisi memoriku.⌐dan mungkin takkan terhapus⌐ketulusanmu itu⌐mengakar di relung ingatanku⌐kejujuranmu itu⌐menjadi penawar di hatiku⌐untuk selalu mengenangmu⌐kau hilang seluruh⌐kau⌐tiada yang lain⌐kau⌐tiada tapi ada⌐sebagai⌐peneduh jiwaku⌐dikala resah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda sangat berarti bagiku.meski kau hina sekalipun