Usai melaksanakan shalat subuh,mbok Nah segera beranjak ke dapur, mengambil air dari sumur di belakang rumah.Sambil menunggu nasi matang,mbok Nah membersihkan kamar tidur.Setelah sebelumnya meracik bumbu-bumbu masakan. Setelah semua selesai,mbok Nah kaget melihat senapan angin tergeletak di pembaringan di samping Qohar.Rupanya, tanpa sepengetahuan mbok Nah,Qohar mengambil senapan angin dari balik lemari mbok Nah.Teringat di benak mbok Nah kejadian puluhan tahun silam.Meski semuanya telah menjadi bagian dari masa lalunya.Tapi di usianya yang menginjak kepala tujuh masih teringat segar kenangan pahit masa-masa itu..Sewaktu dirinya masih hidup dalam keprihatinan.Disaat- saat bangsa
Tepatnya pada tahun 1942.mbok Nah dan suaminya pak karta mengarungi hidup dengan beragam kegetiran.Bahkan saking sulitnya hidup di masa itu, umbi-umbian pun menjadi sesuatu hal yang biasa di makan sehari-hari.Tak tanggung-tanggung umbi-umbian yang di makan adalah umbi-umbian mentah.Untuk mendapatkan umbi-umbian tersebut diperlukan gemerincing ringgit,sen atau harus di tukar dengan perasan keringat.Singkong rebus semasa itu sangatlah istimewa,tak banyak dari warga kampung yang mengkonsumsinya terbatas di sebagian kalangan.Jika ingin makan singkong rebus, tak cukup hanya dengan uang maupun tenaga,tapi harus melewati serangkaian jalanan yang berliku menuju lereng-lereng gunung.Jauhnya bisa mencapai empat sampai enam kilo meter.
Disaat serba sulit itulah mbok Nah menemukan Oshi koizumi, Oshi terjebak di atas ranjau jebakan yang sedianya untuk menjebak babi-babi hutan yang merusak tanaman.semasa itu pendudukan jepang di awal-awal kedatangannya ke Indonesia tak menunjukkan ciri-ciri akan menjajah.kedatangannya kali pertama menunjukkan misi persaudaraan.Baru setahun belakangan,kerakusan dan keserakahannya semakin nyata terlihat di permukaan.
Dengan sigap dan tanpa memperdulikan siapa,dan asal usulnya. Mbok Nah datang sebagai malaikat penyelamat, Di dalam sebuah gua yang tak begitu dalam,seoarang yang di ketahui sebagai tentara jepang itupun di rawat mbok Nah dengan ala kadarnya.Untuk menyembuhkan luka-luka yang menghiasi dadanya oleh tusukan-tusukan kawat.Di perlukan waktu hingga berbulan-bulan.Hingga akhirnya benar-benar sembuh.
Sejak saat itu mbok Nah menjadi wanita simpanan serdadu Jepang.Atas jasa- jasa mbok Nah Oshi selalu menyempatkan untuk menemui mbok Nah di kebun kopi di samping rumah.Dengan sesekali membawa oleh-oleh makanan yang lezat pada mbok Nah.Oleh-oleh itu bukan hanya berupa makanan bahkan Oshi sebelum pulang kenegaranya sempat memberi kenang- kenangan helm, senapan angin,dan celana kolor.Melihat kenyataan pahit tersebut kang karta,begitu mbok Nah biasa memanggilnya, menyadari kekurangannya dan merekapun agaknya telah saling memahami keadaan
. Kang Karta dan mbok Nah meyadari betul betapa susahnya untuk bertahan hidup di masa itu.Menanam singkong,baru umur sebulan sudah di rusak babi-babi hutan.predator utama semasa itu bukan hanya binatang tapi juga sesama manusia.Padi belum menguning sempurna,telah di sikat habis.Di babat orang-orang yang serakah.pada waktu itu orang-orang yang menanam padi harus rela tinggal di gubuk-gubuk persawahan. Menunggui padi siang malam, bahkan kalau perlu nyawa sebagai taruhannya. Kalaupun padi itu berhasil di panen, buka berarti nasib mujur berpihak padanya. Separuh dari hasil panen padi harus disetorkan kepada pemerintah boneka, kaki tangan para penjajah. Di masa itu sawah dan lahan tak terhitung luasnya, yang sengaja tak tergarap sama sekali. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih memilih membiarkan sawah dan ladangnya mengalir daripada harus menanaminya, lalu hasilnya diserahkan kepada para penjajah.
Setiap kali serdadu Jepang itu datang memberi makanan.mbok Nah selalu tidak langsung memakannya.Sebagai sebuah bentuk penghormatan pada suaminya.Sering kali mbok Nah beralasan sudah kenyang lalu kemudian di bawanya pulang makanan itu. Begitu seterusnya.Persisnya peristiwa itu berjalan sampai dua tahun.Tepatnya setelah pecah perang dunia ke dua berakhir dan jepang mengalami kekalahan telak.Dengan di hancur luluhkannya
Pengeboman ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 1941. Kala itu Angkatan Laut Jepang menyerang markas AL Amerika Serikat secara tiba-tiba di Hawai'i. Hasil serangan ini ialah rusaknya atau tenggelamnya 20 kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Di pihak Jepang, Jepang 'hanya' kehilangan 55 pesawat tempur dari 441 pesawat tempur.
Mulanya Setiap mbok Nah pulang membawa makanan.kang Karta selalu menanyakan dari mana makanan itu di dapat.Namun mbok Nah selalu merahasiakannya.Hingga akhirnya seiring berjalannya waktu.Kang Karta mengetahui dari mana makanan itu berasal.Kang Karta berusaha memahami keadaan dan berusaha meng ikhlaskannya.Tak kuasa terus-terusan harus bergelut dengan serba kekurangan.
Waktu itu mbok Nah telah memiliki tiga orang anak yang masih balita.di sinyalir kehamilan yang terakhir adalah dari hubungan gelap dengan tentara Jepang.
Melihat tingkah laku, gelagat dan keseharian Qohar yang unik,terkesan pandai dan cerdik. Mbok Nah paling hanya bisa bertanya-tanya dalam hati.mungkinkah ini sebuah karma??...
Apabila mengingat masa lalunya.Mbok Nah begitu bangga,tak terbersit sedikitpun rasa bersalah apalagi menyesali perbuatanya.Karena mbok Nah yakin semua ini adalah sandiwara.Ada dalang di balik semua ini. Baginya, tak ada yang perlu disesali sepanjang tidak melanggar aturan dan merugikan orang lain.Meski perbuatannya dia sadari telah menyimpang dari koridor Agama. Tapi demi kelangsungan hidup suatu laranganpun bisa saja dilanggar dan itu adalah suatu prinsip hidupnya.Prinsip-prinsip hidup yang ganjil itu adalah bagian dari wejangan suaminya,yang senantiasa berusaha memastikan secara pelan dan pasti.Mampu merubah kepribadian.mbok nah yang semula penakut dan pemalu, sedikit banyak telah berubah menjadi perempuan yang pemberani,rela mengorbankan nyawa.Demi keberlangsungan hidup Ummat Manusia.
Saat melihat celana dan helm di lemari pemberian dari Oshi,seorang tentara jepang. Terkadang mbok Nah tertawa- tawa sendiri seraya meneskan air mata.Bila teringat masa lalunya. Karena tingkah lakunya itu Qohar cucunya tumbuh dan berkembang menjadi seorang yang humoris dan cerdik.
Usai memasak dan mencuci piring kotor di dapur, mbok Nah segera membangunkan Qohar, mbok Nah membangunkan sambil mengelitiki kaki kirinya, seperti yang dilakukan sehari- harinya. Dengan cekatan Qohar pergi ke padasan dan cuci muka lalu kembali ke kamar tidur kemudian mengambil senapan angin yang telah menjadi mainan baru baginya.
“ Kok nggak shalat ”
“
“Ya sudah
“ Lauknya apa mbah ? ”
“Pecel terong ama
“Kok tiap hari makan
“Maunya sama ayam ?”
“Ya iyalah nek sekali- kali” .
“Ya sudah makan
“Sudah berapa kali maknyak bilang, kita harus hidup sederhana bahkan kalau perlu jangan sekali- kali makan lauk daging ayam,kambing,dan binatang darat lainnya.. Terkecuali ikan hasil tangkapan dari laut. Kita sebagai manusia harus ada bedanya dengan binatang agar menjadi mahluk yang dicintai Allah “ begitu pesan mbok nah pada Qohar berkali- kali.
Sebuah prinsip”tidak makan daging daratan”di pegang teguh oleh mbok Nah atas nasehat kyai Idris.seorang kyai kampung di desa tetangga.tempat mbok Nah selama ini dalam berkeluh kesah tentang liku-liku dan permasalahan hidupnya.
Seperti biasanya Qohar melahap sepiring nasi beserta pecel terong dan
“Qohar? sejak kapan kau bermain-main senapan di kamar !.tau dari mana senapan itu ku simpan ?.”
“Maknyak sudah pikun?.”
“Pikun bagaimana lha wong di tanya kok malah nanya!.”
“Tuh
“Dassar cucu ndableg.”
“Maknyak sudah lupa ?Maknyak
“Lalu apa hubungannya ?”
“Nggak ada sih!.tapi saya
“Apa saya salah Maknyak ?.”
“Siapa yang menyalahkan ?.tapi lain kali tanya dulu sama Maknyak biar nanti Maknyak ajarin.”
“Bener Maknyak ?.”
“Apa untungnya Maknyak bohong sama kamu.”
Seperti biasanya,usai sarapan pagi mbok Nah pergi ke ladang.Tapi tidak di pagi itu.Kepalanya merasakan pusing dan agak pening.Dengan bergelayut rasa bimbang Ia langkahkan kakinya menuju kebun pisang,yang tak jauh dari rumahnya.Dengan membawa parang dan cangkul.Ia berfikir,dengan pergi ke kebun rasa nyeri yang di deritanya berangsur-angsur sembuh.Karena tempatnya teduh dan tak terlalu panas.Apalagi matahari,sang bola api raksasa telah merangkak mendaki hingga sepenggalah ketinggiannya.
Di kebun telah ada shobari sedang memanen pisang.Tak seperti biasanya,hari itu shobari tak bertegur sapa dengan mbok Nah.Dari raut mukanya,terlihat ada sesuatu yang ingin di lontarkannya.Namun ia hanya gerundel seperti orang yang sedan menahan amarah.Sebagai orang tua mbok Nah berusaha mengalah dengan mengawali sebuah pembicaraan.
“Pisangnya sudah tua Sob?.”
“Mau tua mau muda bukan urusanmu mbok!memang apa hak simbok melarang-larang.”
“Aku tidak melarang, kalau perlu ambil semua pisang yang ada.”
Sambil menahan kepedihan hati,mbok Nah pergi meninggalkan kebunnya yang masih sah sebagai miliknya.
Seumur hidup mbok Nah dalam kamus hidupnya, pantang menyerah,mengalah dan menangis.Di hadapan siapapun.Tak terkecuali pada preman kampung sekalipun.Tapi hari itu tidak.Mbok Nah yang setegar karang,seganas lautan,akhirnya hanya bisa menjerit sakit di dalam batin.Lalu kemudian ditumpahkan di dalam rumah.Menangis tersedu hingga beberapa waktu lamanya.Qohar yang tak tau duduk perkaranyapun hanya ikut-ikutan menangis hingga menitikkan air matanya.
Sejatinya mbok Nah adalah perempuan biasa yang lembut,penuh kasih sayang dan gemar bersilaturrahim.Namun bukan berarti mbok Nah hidup tanpa musuh.Yang seringkali menyakitkan hati mbok Nah adalah timbulnya rasa dengki dari para tetangga,sahabat maupun saudaranya sendiri.Tetapi kepada semua itu mbok Nah selalu mengalah,dan memposisikan dirinya sebagai orang tua yang lemah dan lebih banyak mengalah.Ia merasa sebagai perempuan yang bodoh di kampungnya.Lebih banyak menangis ketimbang beradu otot atau perang mulut.Apabila sedang terjadi kisruh dengan tetangga.Ia lebih banyak meratap,menangis dan menafakuri.Tetapi tidak demikian apabila menghadapi masalah dengan orang yang tidak begitu di kenalnya.bahkan dengan perangkat desa sekalipun.
Pernah suatu ketika mbok Nah berhadapan dan perang mulut dengan pak Joyo,Carik Desa.Akar masalahnya waktu itu jatah pengairan untuk mbok Nah belum selesai,tinggal kurang lebih hanya seperempatnya.namun pak Joyo mengklaim telah selesai dan memutus mata rantai aliran air tersebut..Kontan mbok Nah tak terima,di acung-acungkannya parang dan sebatang patahan pohon singkong.Dengan bersuara lantang.Meminta jatah airnya dikembali.Namun pak Joyo tetap bergeming.Tak memperdulikan kemarahan mbok Nah.Bahkan,pak Joyo malah berbalik mengancam akan membabat habis seluruh tanamannya.
Segagah apapun mbok Nah dia adalah seorang perempuan biasa yang masih punya hati sanubari,Ia tak mungkin berbuat senekat itu.Dan pak Joyopun tahu betul,siapa itu mbok Nah,watak dan tabiat yang sebenarnya.pak Joyo tak takut sama sekali dengan bentuk perlawanan dari mbok Nah.
Mengetahui gertak sambalnya tak di gubris,mbok Nah tak habis akal.Di lucutinya pakaian yang menempel di badan satu persatu.Hingga terlihat bertelanjang dada,tak sehelai benangpun yang menempel di tubuh mbok Nah.Tanpa banyak kata pak Joyopun segera pergi meninggalkan mbok Nah.Setelah suasana kembali tenang dan aman.Di pakainya kembali pakaianya.Kemudian berlalu pergi menuju sawah pak Joyo,dengan tujuan menutupi aliran air serta membedahnya untuk dialirkan ke sawahnya.Yang belum terairi dengan rata.
Awal mulanya,puluhan tahun yang lalu tanah pekarangan itu adalah milik mbok Nah,semasa itu mbok Nah punya lahan yang lumayan luas di berbagai tempat,praktis tak semua pekarangan terawat baik.Bahkan di beberapa tempat menjadi bero karena lahannya tak di olah.Salah satunya adalah lahan yang sekarang telah menjadi kebun yang rimbun.Di penuhi pohon pisang,nenas dan beberapa pohon jambu.zaman dahulu tanah itu di berikan pada mbok Rini dengan perjanjian lisan.Sebuah perjanjian yang tidak tertulis..Sesuatu hal yang lumrah pada zamannya,mengingat waktu itu tak semua orang bisa mengerti dan memahami baca dan tulis.
Mbok Rini,Ibu Shobari keadaannya memprihatinkan kala itu.Di sa’at-sa’at Bangsa masih terjajah.Hidup dengan serba kekurangan bersama Suami dan anak-anaknya..Hingga di kemudian hari kehidupan mbok Nah yang memprihatinkan itu, mengundang rasa simpati dari mbok Nah.Sebagai mahluk sosial mbok Nah tidak tega melihat kenyataan pahit di depan mata.Lalu di suruhlah mbok Rini dan suaminya agar mau mengurus dan menggarap lahan tersebut.Seumur hidup.Dengan syarat.apabila Allah lebih dulu mengambil nyawa mbok Nah maka tanah itu otomatis menjadi milik mbok Rini.Dan sebaliknya,apabila mbok Rini diambil nyawanya oleh Allah terlebih dahulu, maka tanah itu kembali menjadi milik mbok Nah yang sah.Namun akhirnya takdir menunjukkan jika mbok Rini adalah pemilik tanah yang sah karena beberapa bulan yang lalu mbok Rini telah lebih dulu di panggil ke haribaan Ilahi.mbok Rini lebih dulu meninggal dunia,untuk selama-lamanya.Atas kebijaksanaan mbok Nah,maka hasil kebun boleh di ambil anak-anak mbok Rini.Selama masih mau merawat dan memeliharanya.Dengan cara di bagi sepertiga.Awalnya mbok Nah memberi pilihan satu per dua namun dari pihak anak-anak mbok Rini tak menyetujui dan mengajukan usul agar di bagi satu pertiga.dua bagian untuk anak-anak mbr Rini dan satu bagian untuk mbok Nah.Atas usulannya itu mbok Nah pun menyetujuinya,tanpa satu persyaratanpun.Tapi agaknya sifat serakah yang pada dasarnya telah tertanam dalam setiap diri manusia menyeruak ke permukaan.Bermetamorfosa menjadi wajah yang penuh kedengkian dan beringas.
Terkadang mbok Nah sebagai perempuan biasa menafakuri jalan hidupnya,Ia harus berperan sebagai ayah sekaligus ibu dan nenek buat Qohar,cucu semata wayangnya.Ada semacam kegalauan dan rasa khawatir dalam dirinya.Keraguan kadang menyergap.Di dalam hatinya bertanya-tanya.
“Apakah selama ini apa yang di lakukannya bisa mendapatkan keridzaannya?”
“Apakah bisa mendapatkan pahala yang setimpal dengan kaum laki-laki yang lebih banyak mendapatkan keutamaan melebihi perempuan.”
Rasa takut bercampur bimbang terkadang bergelayut.Untuk mendapatkan kemantapan hati dan ketenangan,mbok Nah mencoba berkonsulatasi pada kyai Idris tentang permasalahannya, yang masih mengganjal di hatinya. Walau secara lahiriyah tak terlihat sama sekali jika Ia menyimpan rasa gundah. Akan tetapi hati tidak bisa dibohongi, meski kontras dengan dhohirnya.
Ketika ditanyakan kepada kiai Idris.Perihal prinsip hidupnya yang liar, keras dan bebas. Yang dinilai aneh oleh sebagian tetangga.Juga penuturannya sebagai seorang nenek yang harus merangkap sebagai orang tua bagi cucunya.Kiai Idris hanya tersenyum dan tidak memberikan saran apapun kepada mbok Nah.
Kiai Idris hanya bercerita pada masa zaman Rasulullah tentang seorang muslimah yang tidak malu bertanya dan kritis terhadap permasalahan perempuan dan juga tentang persoalan Agama.Yang belum dipahamainya. Ia mewakili kaum muslimah dalam bertanya langsung kepada Rasulullah. Dia adalah Asma binti yazid bin sakan.Asma binti Yazid adalah seorang ahli pidato yang ulung.Wanita pemberani yang halus perasaannya dan budi bahasanya. Asma binti Yazid datang kepada Rasulullah Saw berkenaan dengan tawanan wanita.
”Wahai Rasulullah, seorang utusan datang setelah aku dari kalangan kaum wanita beriman yang semuanya berkata sesuai perkataanku dan mereka sependapat denganku, bahwa Allah Ta’ala telah mengutus engkau untuk kaum pria dan wanita, lalu kami beriman dan mengikuti agama engkau. Namun kami sebagai kaum wanita terbatas langkahnya, tinggal di rumah, mengurus suami dan melahirkan anak-anak mereka, sementara kaum pria diberi kelebihan dengan berkumpul, menghadiri jenazah dan berjihad. Manakala mereka keluar untuk jihad, kami pelihara harta mereka, kami didik anak-anaknya, kami juga ingin mendapat pahala seperti yang mereka dapatkan itu.”
Rasulullah Saw bersabda kepada para sahabatnya, ”Sudikah kalian mendengar ucapan wanita yang menyampaikan pertanyaan paling baik tentang agamanya selain dari dia?”
Para sahabat menjawab, ”Ya, kami mendengarnya wahai Rasulullah!”
Maka Rasulullah Saw menanggapi ucapan Asma sebagai berikut, ”Wahai Asma, pergilah dan sampaikanlah kepada teman dan saudara-saudaramu dari kalangan wanita bahwa berbakti kepada suami dan berusaha meraih ridhanya serta mematuhinya, pahalanya sebanding dengan pahala yang didapat kaum pria yang engkau sebutkan itu.” (HR. Hakim)
Beliau adalah seorang ahli hadis yang mulia, seorang mujahidah yang agung, memiliki kecerdasan, dien yang bagus dan ahli argumen, sehingga beliau dijuluki sebagai“juru bicara wanita”.
Diantara keistimewaan yang dimiliki oleh Asma` adalah kepekaan inderanya dan kejelian perasaannya serta kehalusan hatinya. Selebihnya dalam segala sifat sebagaimana yang dimiliki oleh wanita-wanita Islam yang lain yang telah lulus dari madrasah nubuwwah yakni tidak terlalu lunak (manja) dalam berbicara, tidak merasa hina, tidak mau dianiaya dan dihina, bahkan beliau adalah seorang wanita yang menjadi contoh yang baikdalambanyakmedanpeperangan
Penuturan kyai Idris semakin memantapkan prinsip hidupnya. Selama apa yang dilakukannya mendatangkan manfaat baginya dan tidak mendapatkan madhorot. Di usia senja ia tak kehilangan semangat, ia malah seperti menemukan kehidupan yang baru. Yang penuh tantangan dan mesti di hadapinya.
Sepulangnya darisowan kyai Idris Qohar dan mbok Nah melewati jalan setapak.Jalanan berlumpur dan menyeberangi sungai.Walau di usianya yang kian renta mbok Nah tak memperlihatkan rasa capek dan lelah di depan Qohar.dengan setia mbok Nah menuntun Qohar sewaktu melewati jalanan yang rumit dan terjal.Secara kebetulan ketika melewati persawahan bero yang hanya di tumbuhi rumput-rumput liar Qohar melihat sekelabat buku kecil dan tebal.terselip diantara rumputan perdu tanpa diketahui mbok Nah.
“Maknyak tunggu dulu!.”
“
“Aku mendapatkan buku!.”
“Nengndi?.”
“Kaee??.”jawab Qohar sambil jari telunjuknya mengarah ke arah rumputan perdu.Diantara semak-semak.
Diambilnya buku itu dengan guratan wajah yang sumringah.mbok Nah menimpalinya dengan senyumannya yang khas.Buku yang lumayan tebal itu bertuliskan huruf Arab Jawa atau yang biasa di sebut Arab Pegon.Sayangnya mbok Nah tak bisa membacanya namun terbantu urutan gambar yang runut mengenai perjuangan Joko tingkir di dalam menghadapi puluhan buaya sungai.
Sampai dirumah mereka lalu makan bersama kemudian istirahat.
rasa syukur yang agung kepada tuhan mampu mengalahkan ego yang seringkali menguasai manusia .
entah telah berapa kali mbok Nah menjadi tempat pergunjingan para tetangga dan masyarakat.seringkali pula selentingan itu terdengar langsung di telinga mbok Nah. Yang lebih menyakitkan terkadang rasa benci dari sebagian tetangga sengaja di hembuskan ke telinga Qohar.Cucu semata wayangnya.Yang paling sering di hembuskan adalah mbok Nah semakin tua semakin menjadi gila harta.Tak kenal waktu di dalam bekerja.
Mendengar semua itu terkadang mbok Nah merasakan sakit hati sebagai manusia biasa, namun seiring berjalannya waktu Semua itu kian terlupa.Tergantikan senyum dan guyonan dari Qohar cucu satu-satunya.
Besok hari senin legi mbok Nah hampir lupa jika hari itu adalah hari kelahiran Dewi Juariyah,Ibunya Qohar.Biasanya di hari itu dirayakan hari ulang tahunnya secara sederhana.Dengan menyuguhkan bubur merah putih di bacakan doa selamatan lalu di bagi-bagikan ke tetangga sekitar.Dengan harapan orang yang di do'akan tetap dalam lindungan Allah yang Kuasa dan tetap di beri kesehatan dan kekuatan hidup.
Mbok Nah segera menuju dapur memeriksa bahan-bahan yang kurang.sesekali tangan kirinya menggaruk-garuk kulit kepala hingga seperti menemukan sesuatu.Persediaan bumbu-bumbu dapur sepertinya telah menipis,hanya tinggal beberapa cabe,bawang putih,dankelapa.Mbok Nah hendak ke sawah mengambil daun pisang,kunyit dan sayur-sayuran.sebelum berangkat di lihatnya Qohar tengah bermain senapan angin.di dalam kamar.
“mbah mau kesawah dulu. jaga rumah ya?.”
“Aku ikut mb?.”
“Kalau ikut jangan lupa tutup pintu?.”
“Yaa..!”
Segera di simpannya Senapan angin itu lalu berlari mengejar mbok Nah yang lebih dulu meninggalkan Qohar.Hanya dalam hitungan menit, merekapun sampai di jalan raya.Kemudian berhenti sejenak,menunggu jalannya mobil Tronton.Lalu menyebranginya.Kali ini mbok Nah tidak langsung menuju ke sawah.Di langkahkan kakinya menuju sebuah pohon asem jawa yang buahnya lebat.Tepat di tepi jalan.Di bawah pohon asem mbok Nah mengais sisa-sisa asem tua yang berjatuhan.Dahannya yang rimbun dan bercabang-cabang memudahkan Qohar untuk segera menaiki pohon tersebut.
Ke.edisi.D.